Sunday, February 28, 2010

Lambang Kejayaan Maritim Kota Makassar yang Hampir Punah (sebuah kenyataan Pelabuhan Rakyat (PELRA) Paotere Kota Makassar) / Arief Hidayat



Pelabuhan Rakyat pada dasarnya di beberapa tempat memiliki kesamaan yang hampir sama, namun budaya, kultur, serta kebiasaan setempat kawasan yang berbeda-beda mewarnai beberapa Pelabuhan Rakyat di Indonesia maupun di Dunia. Salah satu Pelabuhan Rakyat di Indonesia, khususnya bagian timur Indonesia yakni Pelabuhan Paotere di Pesisir Kota Makassar, yang dari dulu hingga saat ini masih berfungsi sebagai pelabuhan laut tradisional yang mengakomodir pelayaran lokal dari dan antar pulau maupun antar provinsi. Pelabuhan Rakyat Paotere terletak di bagian Utara Kota Makassar, berjarak sekitar tiga kilometer dari Pantai Losari. Pelabuhan Laut (Pangkalan Paotere) memiliki Panjang dermaga 510 m dengan Kedalaman Kolam Pelabuhan min. -03.00 m LWS. Pelabuhan Paotere merupakan salah satu pelabuhan rakyat yang menyimpan bukti sejarah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo sejak abad ke-14, sewaktu memberangkatkan sekitar 200 armada Perahu Phinisi ke Malaka untuk membantu Raja Malaka mengusir penjajah Belanda. Kapal Lambo, Pinisi, serta kapal-kapal tradisional masih merapat serta melakukan bongkar muat barang yang berasal dari luar maupun dari dalam Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagaimana terlihat pada peta Kawasan Pelabuhan Paotere.
Nilai-nilai sejarah sangat terlihat dari kegiatan kepelabuhanan, design kapal yang masih sangat tradisional serta berada di Kawasan Kota Lama Makassar dimana berkembangnya Kota Makassar berawal dari Kawasan Kota lama Makassar. Kegiatan kepelabuhan terkadang sangat ramai pada jam-jam sibuk (peak hour) sekitar jam 7-8 Pagi dan kembali ramai pada sore hari. Barang-barang yang diangkut masuk dari dan keluar dari Pelabuhan menurut hasil survey para pelaut yaitu semen, kayu, bahan makanan, hasil tangkapan laut, dan banyak lagi menurut permintaan masyarakat.
Penggunaan Lahan sekitar kawasan pelabuhan Paotere yaitu permukiman, perdagangan dan beberapa fasilitas pendidikan dan kesehatan. Keberadaan pelabuhan Paotere menjadikan kawasan sekitar tumbuh sangat pesat, karena Pelabuhan Paotere menjadi generator pembangkit kawasan disekitarnya. Seperti kegiatan kepelabuhanan yang menarik masyarakat untuk berdagang, melakukan transaksi, lelang ikan, Bongkar Muat barang dan lain sebagainya.
Namun lambang kebudayaan maritime Kota Makassar ini mulai terkikis oleh peradaban yang mulai maju, faktor rusaknya lingkungan sekitar, penggunaan lahan dan bangunan yang tidak sesuai peruntukannya dan fungsi kawasan yang tidak mendukung Pelabuhan Paotere sebagai kawasan bersejarah sehingga di sekitar kawasan Pelabuhan Paotere mengakibatkan percampuran kegiatan dan estetika sekitar kawasan Pelabuhan Paotere menjadi hilang. Kurangnya kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan sekitar kawasan Pelabuhan Paotere juga menjadi pokok permasalahan buruknya kawasan Paotere. Secara nyata, disekitar Pelabuhan Paotere, merupakan permukiman para nelayan, buruh pabrik, pelaut pedagang, dan lainnya yang terkesan mengabaikan lingkungan sekitar sehingga kawasan sekitar Pelabuhan Paotere menjadi kumuh dan terlantar seperti membuang sampah sembarangan, kurangnya pengelolaan persampahan, drainase, serta sanitasi kawasan sekitar pelabuhan maupun dalam pelabuhan. Masalah lingkungan bukan hanya memperburuk kawasan Pelabuhan Paotere dari segi estetika lingkungan namun juga menurunkan tingkat kesehatan masyarakat sekitar Pelabuhan Paotere. Gaya hidup menuju peradaban modern juga menjadi penyebab Pelabuhan Paotere sebagai kebudayaan maritime semakin terpinggirkan, hal ini dilihat banyaknya responden dari penduduk Kota Makassar hanya sekedar mengetahui Keberadaan Pelabuhan Paotere tapi tidak mengetahui tempat, sejarah bahkan beberapa responden tidak mengetahui sama sekali tentang keberadaan Pelabuhan Paotere, akibat bermunculan tempat-tempat wisata maupun rekreasi atau refreshing yang jauh lebih modern seperti Mall, Diskotik, dan lain sebagainya sehingga Pelabuhan Paotere sarat sejarah menjadi terlupakan.
Berkaca dari Pelabuhan Rakyat yang telah ada dan berlangsung lama di luar negeri, seperti di Marseille Old Harbour, salah satu pelabuhan rakyat yang kuno di tengah-tengah pertumbuhan kota, masih sangat terawat bahkan menjadi salah satu kebanggaan Kota Marseille. Marseille Old Harbour, atau Pelabuhan Rakyat yang berada di Kota Marseille, Perancis memperlihatkan sebuah keserasian harmonisasi ruang kawasan yang menunjang keberadaan Pelabuhan Rakyat sebagai Point lebih kawasan untuk menarik wisatawan maupun untuk menarik pengunjung untuk datang ke Kota Marseille. Melihat kembali penataan sekitar kawasan Pelabuhan sangat terencana tanpa harus menghilangkan keindahan serta keaslian fungsi kawasan. Keaslian kawasan ditunjang dengan penataan yang baik secara fungsi penunjang maupun pendukung kawasan dapat menjadi daya tarik kota secara makro wilayah sebagaimana dapat dilihat pada Peta Marseille Old Harbour.
Menurut Professor Kevin Lynch (1984), bahwa landmark sebuah kota memiliki ciri khas baik berupa kawasan maupun bangunan yang memiliki arti dari sebuah Kota sehingga Pelabuhan sebagai Lambang Sejarah Kebudayaan maritime Kota Makassar telah mulai Pudar dari eksisnya perkembangan modern perkotaan serta buruknya pengelolaan sekitar dari masyarakat. Dalam hal ini kawasan Pelabuhan Paotere perlu penanganan khusus secara fisik dan secara social kemasyarakatan.
Beberapa Solusi yang dapat mengembalikan citra atau image Pelabuhan Paotere sebagai branding Kota Makassar yaitu Pertama, Penataan secara fisik kawasan sekitar Pelabuhan paotere serta Pelabuhan Paotere oleh Pemerintah Kota Makassar, yaitu dengan mengimplementasikan Rencana Kota (RTRW, RDTR dan RTBL) yang sesuai dengan fungsi kawasan sekitar Pelabuhan Paotere, hal ini untuk memberikan hal yang jelas terhadap peruntukan bangunan di sekitar kawasan pelabuhan yang mendukung keberadaan Pelabuhan Paotere sebagai kawasan bersejarah. Serta pengelolaan persampahan, sanitasi kawasan, drainase, jalan, RTH Kawasan Permukiman sekitar dan di dalam Pelabuhan Paotere agar image kawasan Pelabuhan Paotere kembali memberikan rona yang baik kepada seluruh masyarakat local serta masyarakat yang datang dari luar Makassar. Sedangkan penataan secara social demografi kawasan pelabuhan Paotere. Dalam hal ini Pemerintah Kota Makassar harus mampu mendorong masyarakat dalam hal pemahaman tentang pentingnya mengelola lingkungan sekitar baik pengelolaan sampah, pemeliharaan fasilitas umum serta pengelolaan ruang hijau kawasan, karena image kawasan yang baik juga akan berdampak pada Kota Makassar secara makro wilayah.
Terakhir, penting pula membangun kesadaran pemerintah untuk meningkatkan nilai sejarah Kawasan Paotere dengan banyak memperkenalkan atau mempromosikan Paotere sebagai salah satu Lambang Kejayaan Maritim Kota Makassar yang masih tinggi akan cita rasa sejarah sehingga menarik minat masyarakat dari luar kota Makassar untuk datang secara khusus untuk melihat Pelabuhan Paotere dengan kawasan sekitarnya, sehingga juga mampu menambah pendapatan masyarakat sekitar Pelabuhan dan Pemerintah Kota Makassar dari sisi Pariwisata Kota Makassar.

Sunday, February 14, 2010

SEMINAR DAN PELATIHAN INTERNASIONAL PENDIDIKAN



Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota serta COAST (Coastal n' Island Society) mengadakan “Seminar Internasional Pendidikan dan Pelatihan Internasional Penulisan Karya Tulis Ilmiah"

Tema Kegiatan Seminar
Kegiatan Seminar bertemakan “Meningkatkan Mutu/Kualitas Pendidikan Melalui Program Pendidikan Gratis”.
Pemateri Seminar :
a. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan
Sub Materi : Kebijakan Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dalam Memperluas Akses Pendidikan dan Mewujudkan Kualitas
b. Prof. DR. H. Bahaking Rama, M.S.
(Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)
Sub Materi : Akselerasi Pendidikan Tinggi dalam Menjawab Kebutuhan Pendidikan Dasar dan Menengah.
c. Chong Tae Young, Ph.D.
(Hanguk University, Korea Selatan)
Sub Materi : Pendidikan dan Penyiapan Tenaga Kerja Handal : Belajar dari Pengalaman Korea Selatan.
d. Ismail Suardi Wekke, Ph.D.
(Universiti Kebangsaan Malaysia)
Sub Materi : Kajian Empirik antara Kualitas Pendidikan dan Pendidikan Gratis
Pelatihan : Metode Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Proses Publikasi serta Akreditasi

Tempat Pelaksanaan
Aula Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Jalan Sultan Alauddin

Waktu Pelaksanaan
Ahad, 21 Februari 2010, Pukul 08.00 - Selesai

Tempat Pendaftaran
Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl. Sultan Alauddin Samata-Gowa.


Konstribusi Untuk UMUM Rp 120.000,- dengan fasilitas (SNACK - MAKAN SIANG – MAKALAH – SERTIFIKAT SEMINAR – SERTIFIKAT PELATIHAN)
Untuk MAHASISWA S1 Rp 85.000,- dengan fasilitas (SNACK - MAKAN SIANG – MAKALAH – SERTIFIKAT SEMINAR – SERTIFIKAT PELATIHAN)
INFORMASI

Arief Hidayat 0852-4228-6346
Akbar Aksan 0411-5447028